- Home>
- Manfaat Keji Beling dan Segala Khasiat Daun Keji Beling
Posted by : syarifah.389
Kamis, 03 Desember 2015
Manfaat Keji Beling dan Segala Khasiat Daun Keji Beling
Daun Keji Beling |
Keji beling atau orang jawa menyebutnya dengan nama “sambang geteh”,
sementara di tanah pasundan dikenal dengan sebutan “remek daging”,
“reundeu beureum”, dan orang ternate menyebutnya dengan nama “lire”.
- Keji Beling: (Stachytarpheta mutabilis, Vahl.)
- Sinonim : Strobilantes crispus, Bl. Sericocalyx crispus, (Linn.), Bremek.
- Familia : Acanthaceae
Keji Beling (Stachytarpheta mutabilis) adalah suatu jenis tumbuhan yang
berbatang basah dan sepintas lalu menyerupai rumput berbatang tegak. Di
Jawa tanaman ini banyak terdapat di pedesaan yang tumbuh sebagai semak.
Keji Beling yang mempunyai nama latin Strobilanthes crispus Bl atau
Sericocalyx crispus (L.) ini mudah berkembang biak pada tanah subur dan
agak terlindung serta pada tempat terbuka yang mempunyai ketinggian 1 -
1.000 m di atas permukaan laut.
Tumbuhan Strobilanthes crispus tergolong tumbuhan semak, biasanya hidup
menggerombol namun karena yang saya ambil di rumah sengaja ditanam maka
tumbuh dengan teratur atau dapat dikatakan tidak menggerombol, tinggi
1-2 meter pada tumbuhan dewasa. Morfologi dari tumbuhan Strobilanthes
crispus yaitu memiliki batang beruas, bentuk batangnya bulat dengan
diameter antara 0,12 - 0,7 cm, berbulu kasar, percabangan monopodial.
Kulit batang berwarna ungu dengan bintik-bintik hijau pada waktu muda
dan berubah jadi coklat setelah tua. Tergolong jenis daun tunggal,
berhadapan, bentuk daunnya bulat telur sampai lonjong, permukaan daunnya
memiliki bulu halus, tepi daunnya beringgit, ujung daun meruncing,
pangkal daun runcing, panjang helaian daun berkisar ± 5 - 8 cm, lebar ± 2
- 5 cm, bertangkai pendek, tulang daun menyirip, dan warna permukaan
daun bagian atas hijau tua sedangkan bagian bawah hijau muda. Bunganya
tergolong bunga majemuk, bentuk bulir, mahkota bunga bentuk corong,
benang sari empat, dan warna bunga putih agak kekuningan. Strobilanthes
crispus memiliki buah berbentuk bulat, buahnya jika masih muda berwarna
hijau dan setelah tua atau masak berwarna hitam. Untuk bijinya berbentuk
bulat, dan ukurannya kecil. Sistem perakarannya tunggang, bentuk akar
seperti tombak, dan berwarna putih.
Tanaman keji beling (Strobilanthes crispus) adalah tanaman terna yang
biasa ditanam masyarakat sebagai tanaman pagar, bisa tumbuh hampir
diseluruh wilayah Indonesia. Tanaman ini juga sebagai tanaman herba liar
hidup menahun yang banyak manfaatnya bagi kesehatan dalam penyembuhan
beberapa penyakit. Dalam bahasa lokal keji beling dikenal dengan sebutan
: ngokilo, enyah kilo, keci beling (Jawa), picah beling (Sunda). Dari
berbagai penelitian diketahui tanaman keji beling mengandung zat-zat
kimia antara lain : kalium, natrium, kalsium, asam silikat, alkaloida,
saponin, flavonoida, dan polilenoi. Kalium berfungsi melancarkan air
seni serta menghancurkan batu dalam empedu, ginjal dan kandung kemih.
Natrium berfungsi meningkatkan cairan ekstraseluler yang menyebabkan
peningkatan volume darah. Kalsium berfungsi membantu proses pembekuan
darah, juga sebagai katalisator berbagai proses biologi dalam tubuh dan
mempertahankan fungsi membran sel. Sedangkan asam silikat berfungsi
mengikat air, minyak, dan senyawa-senyawa non-polar lainnya.
Manfaat Keji Beling |
Tumbuhan ini memiliki banyak mineral seperti kalium, kalsium, dan
natrium serta unsure mineral lainnya. Disamping itu juga terdapat asam
silikat, tannin, dan glikosida.
Kalium pekat yang terkandung dalam keji beling bisa meluruhkan batu
ginjal dan batu empedu. Unsur-unsur yang terkandung dalam daun keji
beling yang bersifat diuretic dapat memperlancar sekresi gula dalam
darah, menghancurkan gumpalan kholesterol dalam darah, membantu
memperlancar proses pembuangan tinja yang keras sehingga bisa berfungsi
sebagai pencahar. Disamping itu kandungan anti racun yang disinyalir
terdapat dalam daun keji beling dapat menyembuhkan sakit akibat gigitan
ular berbisa atau semut hitam.
Ternyata manfaat tanaman ini sungguh luar biasa. Patut dilestarikan.
Semoga sangat bermanfaat
Ciri-ciri tanaman herbal keji beling / sambang getih :
- Batang : batang basah berbaring tingginya bisa mencapai 1/4 m.
- Daun: Bagian atas berwarna hijau dan bawah berwarna ungu termasuk juga tulang-tulang daunnya. Tangkai daun panjang, berbulu berhadapan pada pangkalnya, berbentuk telur lebar atau berbentuk jantung, pada pangkalnya membulat atau berbentuk jantung, ukuran daun 7 x 4 cm, bagian tepi bergerigi dan kasar.
- Bunga : Bunga tanaman herbal keji beling ini kecil, tunggal atau berdua diketiak daun pelindung.
Manfaat dan Khasiat Keji Beling sebagai obat disentri, diare (mencret)
dan obat batu ginjal serta dapat juga sebagai penurun kolesterol. Daun
tanaman ini selain direbus untuk diminum airnya, juga dapat dimakan
sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur.
Daun keji beling juga kerap digunakan untuk mengatasi tubuh yang gatal
kena ulat atau semut hitam, caranya dengan cara mengoleskan langsung
daun keji beling pada bagian yang gatal tersebut. Untuk mengatasi diare
(mencret), disentri, seluruh bagian dari tanaman ini direbus, selama
lebih kurang setengah jam, kudian airnya diminum. Sama juga prosesnya
untuk mengobati batu ginjal.
Sering kita dengar, banyak orang disekitar lingkungan kita yang
menderita penyakit akut harus menjalani operasi supaya penyakit yang
diderita bisa hilang dan dapat menjalani hidup dengan sehat seperti
biasa. Namun hal itu tidak semua orang mau dan dapat menjalaninya karena
beberapa faktor, seperti, faktor usia yang sudah lanjut, faktor biaya,
faktor kesehatan yang tidak mengijinkan, dan faktor-faktor yang lainnya.
Daun keji beling juga dapat mengatasi kencing manis dengan cara dimakan
sebagai lalapan secara teratur setiap hari. Demikian pula untuk mengobai
penyakit lever (sakit kuning), ambien (wasir) dan maag dengan cara
dimakan secara teratur.
Resep tradisional Keji Beling untuk pengobatan:
- Kencing batu: Daun Keji beling 1 gram; daun tembuyung 10 gram; Air 100 ml, Dibuat infus; diseduh; dipipis, Diminum 1 kali sehari 100 ml; Apabila dipipis diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir
- Kencing kurang lancar: Daun segar 25 gram dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air bersih selama 15 merit. Setelah dingin disaring lalu minum sekaligus. Lakukan pada pagi atau siang hari.
- Batu kandung kencing: Segenggam daun keji beling dan 1 tongkol jagung muda dicuci, lalu direbus dengan 2 liter air bersih sampai tersisa 1 liter. Setelah dingin disaring, lalu diminum. Lakukan pagi dan sore hari, masing-masing I/2 gelas.
- Batu kandung empedu: Daun keji beling segar 5 lembar, daun ungu segar 7 lembar, dicuci bersih lalu di rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas Minum seperti teh
- Kencing manis: Daun segar 20 ‑ 50 gram, direbus dengan 6 gelas air sampai tersisa 3 gelas, dinginkan, disaring. Minum 3 kali 1 gelas per hari.
- Batu ginjal: Daun keji Beling 50 gram, meniran segar 7 batang, daun ungu 7 lembar. Dicuci dulu direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi 2 gelas dinginkan, saring, minum 3 kali 2/3 gelas per hari. atau Daun keji beling 5 lembar, daun tempuyung segar 5 lembar tongkol jagung 6 buah, dicuci lalu direbus dengan 5 gelas air bersih sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali minum, habis dalam sehari. Lakukan setiap hari sampai rasa sakit menghilang.
- Sembelit: Ambil 1/2 genggam daun keji beling segar, cuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum.
- Wasir: Daun segar 20 ‑ 50 gram, di rebus dengan 6 gelas air sampai tersisa 3 gelas, dinginkan, saring. Minum 3 kali 1 gelas per hari.
- Tumor: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: Ikan Asin, cabai, tauge, sawi putih, kangkung, nanas, durian, lengkong, nangka, es, alkohol dan tape, limun dan vitzin.
- Diabetes mellitus: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur.
- Liver (sakit Kuning): Daun Keeji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: makanan yang mengandung lemak.
- Kolesterol tinggi: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: makanan yang berlemak.
- Maag: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: makanan pedas atau asam.
- Kena Bisa Ulat dan Semut Hitam: Daun Keji Beling mentah dan segar 1 lembar. Cara Pemakaian: digosokkan pada bagian tubuh yang gatal hingga daun tersebut mengeluarkan air dan hancur. Dilakukan 2 kali setelah berselang 2 jam.
- obat disentri, diare. Keji beling atau orang jawa menyebutnya dengan nama “sambang geteh”. Tumbuhan ini memiliki banyak mineral seperti kalium, kalsium, dan natrium serta unsure mineral lainnya. Disamping itu juga terdapat asam silikat, tannin, dan glikosida. Kegunaannya sebagai obat disentri, diare (mencret) dan obat batu ginjal serta dapat juga sebagai penurun kolesterol. Untuk mengatasi diare (mencret), disentri, seluruh bagian dari tanaman ini direbus, selama lebih kurang setengah jam, kudian airnya diminum. Sama juga prosesnya untuk mengobati batu ginjal. Daun keji beling juga dapat mengatasi kencing manis dengan cara dimakan sebagai lalapan secara teratur setiap hari.
- untuk mengatasi gatal, daun tanaman ini selain direbus untuk diminum airnya, juga dapat dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Daun keji beling juga kerap digunakan untuk mengatasi tubuh yang gatal kena ulat atau semut hitam, caranya dengan cara mengoleskan langsung daun keji beling pada bagian yang gatal tersebut.